Pemberian makanan tambahan untuk kambing etawa memanglah perlu apalagi pada saat saat musim kemarau dimana biasanya cadangan untuk hijauan makanan ternak menipis.
Pengalaman yang diterapkan para peternak di lingkungan Desa Donorejo,Somoroto,Pandanrejo,dan desa desa di sekitar sentra kambing etawa ini berasal, biasanya dengan membarikan pakan atau makanan tambahan untuk mengganti nutrisi yang di butuhkan untuk kambing etawa yang berasal dari hijauan pakan ternak.
Pada masa lalu biasanya para peternak dengan
sabar dan tradisional membuat sendiri makanan tambahan tersebut dengan bahan
bahan yang tersedia di sekitar peternak seperti ketela ubi, ampas tahu, dedak (
katul )
Pemberian makanan tambahan dengan cara tradisional tersebut memanglah belum mengacu stadarisasi kebutuhan gizi dan nutrisi untuk kambing etawa namun masih sekedar karena keterbatasan tersedianya hijauan makanan ternak , para peternak umumnya sederhana sekali membikin makanan tambahan dengan bahan dasar ubi ketela atau singkong yang hanya di kupas kulitnya kemudian di cacah kecil kecil yang selanjutnya di campur dengan ampas tahu jikala ada kalopun tak ada biasanya hanya di campur dengan dedak ( katul ) yang di basahi dengan air garam di campur gula merah secukupnya.
Pemberian makanan tambahan dengan cara tradisional tersebut memanglah belum mengacu stadarisasi kebutuhan gizi dan nutrisi untuk kambing etawa namun masih sekedar karena keterbatasan tersedianya hijauan makanan ternak , para peternak umumnya sederhana sekali membikin makanan tambahan dengan bahan dasar ubi ketela atau singkong yang hanya di kupas kulitnya kemudian di cacah kecil kecil yang selanjutnya di campur dengan ampas tahu jikala ada kalopun tak ada biasanya hanya di campur dengan dedak ( katul ) yang di basahi dengan air garam di campur gula merah secukupnya.
Saat ini telah hadir dan banyak sekali jenis makanan tambahan yang sudah diramu dlm bentuk konsentrat dan semacamnya seperti beberapa produk yang telah diuji para peternak.
Umumnya makanan tambahan tersebut memiliki bahan bahan dasar yang komplit mulai dari kulit kedelai , tepung jagung, serta bahan lainya.
Umumnya makanan tambahan tersebut memiliki bahan bahan dasar yang komplit mulai dari kulit kedelai , tepung jagung, serta bahan lainya.
Makanan tambahan ini di beberapa tempat
budidaya ternak kambing etawa sudah bukan lagi hal yang asing dan biasanya
malah di berikan secara rutin mengingat tidak semua tempat peternakan dan
budidaya kambing etawa memiliki lahan hijauan pakan ternak yang cukup.
Pemberian makanan yang berupa konsentrat atau
sejenisnya biasanya di berikan sekali sehari sedangkan porsi untuk per ekor
kambing tentulah sangat berbeda beda bergantung berat badan dan usia kambing
etawa , secara kasar dan umumnya pemberian konsetrat atau makanan sejenisnya di
hitung minimal 3 % sampai maksimal 10% dari berat badan kambing etawa .
Pemberian Makanan dalam bentuk konsentrasi
memang harus menggunakan pedoman pedoman yang benar sebab jikala tidak tentu
akan berakibat fatal yang tidak menutup kemungkinan keracunan atau kekenyangan
yang berakhir tewasnya ternak .
Berdasar pengalaman saya dalam beternak saya
akhirnya membiasakan mengelompokkan kambing berdasar berat badan dalam
memberikan makanan jenis konsentrat dan alangkah lebih hati hati jikala
pemberian makanan seperti tepung brand ( polar ) tetep di campur dengan
potongan rumput gajah atau hijauan yang lainya sebelum di campur air dan sari
tetes tebu atau gula merah dan garam, serta timbanglah ternak secara berkala sebulan
sekali untuk mengetahui porsi yang di butuhkan.
Sebenarnya
memang ada teori dalam menghitung kebutuhan nutrisi untuk kambing etawa namun
teori itu muncul juga berdasarkan hitungan dari pengujian praktek di lapangan
yang tentu mengacu pada kelayakan.
Jikala anda memiliki keinginan beternak
sementara lahan pakan belum mencukupi ataupun tak memiliki lahan yang luas
untuk hijauan pakan ternak tentu sja tak akan menyurutkan niat untuk beternak
setelah mengetahui mengenai pemberian pakan pengganti hijauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar